Singkong

Download Proposal

Pertimbangan Penting dalam Memilih Tematik Singkong

1. Permintaan Pasar

  • Singkong merupakan pangan alternatif yang murah dan mudah diolah.

  • Permintaan berasal dari rumah tangga, industri makanan (tapioka, keripik, getuk, gaplek), hingga pakan ternak.

  • Pasar ekspor juga terbuka, terutama untuk tepung tapioka.

2. Modal dan Fasilitas Budidaya

  • Modal relatif rendah dibanding hortikultura intensif.

  • Bibit singkong mudah diperoleh dari stek batang.

  • Tidak memerlukan pupuk kimia berlebihan, cukup pupuk kandang/organik.

  • Infrastruktur penyimpanan sederhana, namun perlu area jemur untuk olahan gaplek/tapioka.

3. Siklus Produksi

  • Masa tanam hingga panen: 8–12 bulan, tergantung varietas.

  • Bisa menjadi tanaman sela atau tumpangsari dengan jagung, kacang tanah, atau cabai.

  • Tidak membutuhkan perawatan harian intensif, cocok untuk lahan luas di desa.

4. Biaya Produksi dan Sumber Daya Lokal

  • Biaya utama: bibit stek, pupuk dasar, dan tenaga kerja awal tanam.

  • Perawatan relatif mudah → cocok untuk kelompok tani dengan modal terbatas.

  • Hasil panen bisa dimaksimalkan dengan teknologi pasca panen (pengolahan tepung, keripik).

5. Ketahanan dan Risiko

  • Tanaman singkong relatif tahan hama dan kekeringan.

  • Risiko utama: tikus, hama putih, serta kualitas tanah yang menurun jika ditanam terus-menerus tanpa rotasi.

  • Perlu rotasi dengan tanaman leguminosa (kacang-kacangan) untuk menjaga kesuburan tanah.

6. Aspek Lingkungan dan Sosial

  • Cocok untuk lahan marginal atau tanah kering yang sulit ditanami padi.

  • Tidak menimbulkan bau atau limbah mencolok, sehingga aman dari protes masyarakat.

  • Risiko erosi bisa muncul di lahan miring, maka perlu sistem terasering atau penutup tanah.

7. Nilai Tambah Produk

  • Singkong segar bisa dijual langsung di pasar.

  • Produk olahan bernilai tinggi: tepung tapioka, keripik singkong, mocaf (modified cassava flour), tape, getuk.

  • Potensi energi terbarukan: bioetanol dari singkong sebagai bahan bakar alternatif.

8. Keberlanjutan Program

  • Desa bisa mengembangkan industri rumah tangga berbasis singkong, misalnya pembuatan keripik, tape, atau tepung.

  • BUMDes dapat berperan sebagai pengumpul hasil panen sekaligus pengolah produk.

  • Kemitraan dengan pabrik tapioka akan menjamin pemasaran skala besar.

Penutup

Tematik singkong cocok dipilih desa dengan lahan luas, tanah kering, dan masyarakat yang membutuhkan pangan alternatif murah sekaligus peluang industri olahan. Singkong menjadi pilihan strategis untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus membuka ruang ekonomi kreatif desa.