Ayam Petelur

Download Proposal

DOWNLOAD PROPOSAL

8/21/20251 min read

a white chicken standing on top of a dirt field
a white chicken standing on top of a dirt field

Budidaya ayam petelur merupakan salah satu tema yang banyak dipilih desa dalam program ketahanan pangan. Selain karena telurnya menjadi sumber protein yang dibutuhkan sehari-hari, usaha ini juga bisa memberikan pemasukan rutin bagi BUMDes. Namun, sebelum desa benar-benar memilih tema ayam petelur, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan.

1. Ketersediaan Modal dan Infrastruktur

Ayam petelur membutuhkan modal awal yang cukup besar. Desa perlu mempertimbangkan:

  • Pembangunan kandang dengan standar kenyamanan.

  • Pengadaan DOC (Day Old Chick) ayam petelur.

  • Pembelian pakan, vitamin, dan peralatan pendukung.
    Jika modal tidak memadai, program bisa tersendat di tengah jalan.

2. Pasar dan Distribusi Telur

Pertimbangan penting lainnya adalah siapa yang akan menjadi konsumen utama. Apakah:

  • Warga desa,

  • Program makan bergizi gratis,

  • Pasar tradisional, atau

  • Kerja sama dengan warung dan koperasi?
    Desa harus memastikan bahwa produksi telur nantinya terserap dengan baik agar usaha tidak rugi.

3. Ketersediaan Tenaga Kerja dan SDM

Budidaya ayam petelur membutuhkan pengelola yang telaten. Desa perlu menyiapkan:

  • Tenaga kerja lokal yang mau dilatih,

  • Pengelolaan harian (pemberian pakan, perawatan kandang, pengambilan telur),

  • SDM yang menguasai manajemen keuangan usaha.

4. Biaya Operasional dan Ketersediaan Pakan

Pakan adalah komponen biaya terbesar, bisa mencapai 70% dari total operasional. Desa perlu menghitung:

  • Sumber pakan yang terjamin dan berkelanjutan,

  • Apakah ada peluang membuat pakan alternatif dari bahan lokal,

  • Bagaimana mengantisipasi jika harga pakan naik.

5. Manajemen Risiko Penyakit

Ayam petelur rentan terkena penyakit jika kebersihan dan biosecurity kandang tidak dijaga. Desa harus menyiapkan:

  • Jadwal vaksinasi dan pemeriksaan rutin,

  • Tenaga medis hewan yang dapat dihubungi,

  • Prosedur darurat jika ada wabah.

6. Keberlanjutan Program

Desa juga harus menimbang bagaimana keberlanjutan usaha ini. Misalnya:

  • Apakah ada rencana ekspansi jumlah ayam,

  • Bagaimana strategi ketika harga telur jatuh,

  • Apakah ada integrasi dengan usaha lain (misalnya pupuk organik dari kotoran ayam).

Penutup

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek di atas, desa bisa lebih matang dalam menentukan apakah tematik ayam petelur layak dijalankan. Keputusan tidak hanya soal kebutuhan gizi, tetapi juga kesiapan modal, pasar, tenaga kerja, hingga keberlanjutan usaha. Jika semua dipersiapkan dengan baik, ayam petelur akan menjadi salah satu pilar kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi desa.